DIRGAHAYU INDONESIA-ku – Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Kita Kerja Nyata dan Kerja Bersama semoga Indonesia Makin Maju dan Sejahtera..... Mari kita wujudkan BEKASI BERSINAR (BERSIH, SEHAT, INOVATIF, AMAN DAN RELIGIUS)

Minggu, 05 Februari 2017

Pemasangan Antenna Radio di Mobil dan penghitungannya

Penggunaan radio komunikasi tidak hanya HT yang melulu kita pegang, atau sering kita sematkan di pinggang; tetapi bisa kita pergunakan sebagai radio base saat di rumah / kantor maupun radio mobil saat berkendara, baik jenis RIG maupun HT. Ada teknik khusus ketika kita memasang antena pada kendaraan kita khususnya roda-4.


Vertical Antenna
Antenna vertical adalah jenis antenna yang mudah dibuat dengan material penghantar elektrik, kawat atau sejenisnya dengan ukuran 1/8,1/4, 5/8, 7/8 lamda dari panjang gelombang . Apabila antenna diletakan dekat dengan ground maka bumi menjadikan image dari distribusi curent dan voltages yang tak terlihat secara fisik. Apabila daya hantar ground baik konduktifitasnya akan mengakibatkan antenna yang dipergunakan akan resonant, dengan image voltage dan current lalu mendapatkan SWR yang rendah sesuai dengan perhitungan band freq antenna tersebut dirancang.

Efeciency
Hal penting lainnya untuk memperkecil losses di system ground dapat terlihat dari hasil test antenna dan feed point antennna akan resonan secara consisten dan bergantung atas 3 komponen:
1. Antenna Radiation Resistance,
2. Conductor loss Resistnce, dan
3. Ground Loss Resistance.

 ¼ Lamda vertikal antenna mempunyai radiation resistance sebesar 35Ohm . 
Feed Point Impedance sebenarnya 15+0+35 = 50 Ohms, dan antenna akan match 50 Ohm terhadap coax cabel.. Radiation Resistan merupakan Index dari power yang di pakai dan digunakan untuk meradiasikan lebih besar dari power loss, aliran radiasi panas di dalam konduktor. Radiation resistance harus tetap tinggi dengan relasi total feed point impedance untuk maximum efeciency.

Efeciency dapat di ekspresikan dalam persen, dan dapat diketahui dengan cara membagi radiation resistance dengan total feed point impedance dari resonan frequency antenna , dalam kondisi ini bisa dikatakan vertical antenna terlihat efeciency 35/50 = 70%. Jika Vertikal antenna dibuat lebih pendek dari ¼ lamda maka radiation resistan akan menurun dan terdapat losses di konduktor material sedangkan loading induktor akan meninggi. 1/8lamda dari panjang gelombang merupakan induktance beban vertikal antenna mempunyai radiation resistance mendekati 15 ohm dan gulungan coil (atau Trap coil Multiband antenna) diperkirakan sekitar 5 ohm. Dengan nilai yang sama dari ground loss resistance (15 Ohm). Impedance feed point 15+5+15 = 35 Ohm dengan demikian faktor efeciency bisa diketahui 15/35 = 43%. 

Dari perhitungan tersebut bisa terlihat antenna vertical yang pendek akan lebih efesien jika dibuatkan ground loss resistance. Atau dengan kata lain ground radial harus lebih pendek dari panjang antenna vertical untuk meningkatkan efeciency. Apabila ground loss resistance dari 15 Ohm sebagai contoh untuk menguranginya ke 0 ohm (zero), dapat diperlihatkan efeciency dari 1/8 lamda vertikal membesar hingga 75 %, jika memungkinkan lebih dari 100 radial dan setiap keping ½ lamda panjangnya akan membuat menjadi 0 ohm ground losses. Panjang radial ½ lamda akan lebih kecil faktor efeciencynya jikadi bandingkan dengan penggunaan radial lebih pendek dari ½ lamda dari panjanggelombang.

Instalasi VertikalAntenna di Mobil.
Efek Radiasi penempatan antenna VHF pada kendaraan roda 4 jenis Sedang ( Ranger atau Masda Double Cabin ) dan Truck (Cabin tinggi)

a. 1/4Lamda Vertical (gain 0db Over isotropic)
Antena ¼ Lamda dengan ukuran panjangkurang lebih 45 - 47cm untuk band 154 Mhz tanpa coil dengan karakteristik axisradiasi 0 derajat terhadap mobil bracket mounting dan menjadi standar kemampuan jenis antenna vertical terhadap jenis jenis lain antenna yang lebih panjang maupun lebih pendek dari ukuran ¼ Lamda

b. 5/8Lamda Vertical (gain 3db Over Isotropic)
Antena 5/8 Lamda dengan ukuran panjangkurang lebih 115 -117cm untuk band 154 Mhz dilengkapi dengan coil pada bagian bawah nya dengan karakteristik axis radiasi 15 derajat terhadap mobil bracket mounting.

c. 7/8Lamda Vertical (gain 5 db Over isotropic)
Antena 7/8 Lamda dengan ukuran panjangkurang lebih 161-163cm untuk band 154 Mhz dilengkapi dengan beberapa coil pada bagian tengah dan bawah dengan karakteristik axis radiasi 30 derajat terhadap mobil bracket mounting.

d. 1/8Lamda Helical vertical (gain –3db Over isotropic)- ( ini unt Radio jenis HandyTalky .)
Antena 1/8 Lamda dengan ukuran panjangphisik kurang lebih 22,5 -24,5 cm untuk band 154 Mhz , namun terdiri dari uliran kawat yang digulung untuk memperpendek panjang fisik dari antenna dengan karakteristik axis radiasi >30 derajat terhadap bracket mounting. Jenis antenna ini banyak di gunakan pada tranceiver handy talky.

1. Penempatan padabumper depan kiri atau kanan
Jika antena diletakkan pada bumpermobil depan sebelah kiri atau kanan secara phisik antenna yang dapat digunakanuntuk jenis a,b,c (1/4 lamda, 5/8 Lamda, 7/8 Lamda).
Antenna yang lebih panjang secara phisik akan lebih baik pancarannya, namun penempatan posisi antenna juga mempengaruhi arah sinyal radiasi dan penerimaan.
Pancaran dan penerimaan terbaik untuk posisi di bumper kiri depan adalah arah ke belakang sudut bumper belakang mobil.

2. Penempatan pada sisi kiri atau kanan cabin atas
Jika antena diletakan pada sisi kiriatau kanan mobil antenna yang dapat di gunakan untuk jenis a,b (1/4 lamda, 5/8Lamda).
Antenna yang lebih panjang secara phisik akan lebih baik pancarannya, namun panjang phisik antenna akan menghambat jika terlalu panjangakan menyambar pohon atau portal selama dalam perjalanan dan telah terbukti dan sering terjadi kerusakan pada antenna coil atau patah radialnya antenna. Disarankan jika penempatan antenna di sisi cabin atas menggunakan jenis antenna a,b (1/4Lamda, 5/8 Lamda). Penempatan posisi antenna juga mempengaruhi arah sinyal radiasi dan penerimaan. Pancaran dan penerimaan terbaik untuk posisi di cabin atas kanan adalah arah sisi kiri mobil jika anda sedang di dalam mobil danmenghadap ke depan.

3. Penempatan pada center roof dengan magnetic mounting bracket
Antenna yang lebih panjang secara phisik akan lebih baik pancarannya, namun panjang phisik antenna akan menghambat jika terlalu panjang akan menyambar pohon atau portal selama dalam perjalanan dan telah terbukti dan sering terjadi kerusakan pada antenna coil atau patah radialnya serta jatuh magnetic mounting antenna. Disarankan jika penempatan antenna di center cabin atas menggunakan jenis antenna a,b (1/4Lamda, 5/8 Lamda) serta tidak lupa memperkuat bracket magnetic mounting dengan perekat tambahan. Penempatan posisi antenna juga mempengaruhi arah sinyal radiasi dan penerimaan. Pancaran dan penerimaan terbaik untuk posisi antenna pada center cabin adalah sekeliling mobil (omni) dengan pengertian dapatmenjangkau ke seluruh arah dengan penguatan radiasi yang seimbang.

4. Penempatan pada bumper belakang kiri atau kanan
Jika antena diletakan pada bumper mobil belakang sebelah kiri atau kanan secara phisik antenna yang dapat di gunakanuntuk jenis a,b,c (1/4 lamda, 5/8 Lamda, 7/8 Lamda).
Antenna yang lebih panjang secara phisik akan lebih baik pancarannya, namun penempatan posisi antenna juga mempengaruhi arah sinyal radiasi dan penerimaan.

5. Penempatan antenna Jika menggunakan Van / TRUCK (cabin mobil tinggi)
Untuk jenis mobil Van atau Truck arah serta penempatan antenna sama seperti dibahas di atas. Hanya saja, patut diperhatikan tentang penempatan braket antenna jika penempatan di sisi cabin atau bumper depan/belakang, pastikan ground terkoneksi dengan baik dan jaga jarak antara radial antenna atau coil antenna lebih besar dari 10 cm terhadap cabin yang terbuat dari metal. Sedangkan jika menggunakan cabin fiberglass atau jenis lainnya non metal tidak akan berpengaruh terhadap jarak penempatan bracket dan antenna.

Penghitungan LAMDA ( Panjang Gelombang )
Cepat rambat gelombang samadengan kecepatan cahaya yaitu 300.000.000 meter / detik, sedangkan gelombang tersebut bergetar dengan F cycle/detik ( f = Frequency ).
Misalnya pada Frequency 154 Mhz ,maka setiap detik getarannya sampai 154.000.000 kali. Kita tahu bahwa 1 Lamda(λ) adalah jarak yang ditempuh oleh Gelombang selama satu kali getar.
Dengan Panjang 1 Lamda adalah ;

              300.000.000 m/detik
        λ = ________________
                 f cycle/detik

Kalauf dalam MHZ dan λ dalam Meter, maka rumusnya menjadi ;

                  300
             ___________
        λ=                                        
                  f

Rumus diatas adalah untuk Panjang Gelombang di Udara, tetapi untuk Cepat Rambat Gelombang pada logam, itu lebih kecil yaitu kira kira 0,95 kali Gelombang di Udara (tergantung material / bahan).
Jadi untuk menghitung Lamda antenna dengan rumus (umumnya) sbb ;        

                300
         λ = ___________ x 0.95

                 f

Dimana;            f = Frequency dalam MHZ
                       
Kesimpulan
Pada waktu pemasangan Antenna di Mobil ( Unit kecil atau Besar ), harus di Re-Check kembali VSWR nya sesuai dengan Spesifikasi Antenna nya. Misalkan pada Spesifikasi Antenna 1.5 : 1 VSWR, pada waktu pemasangan di Unit belum tentu sesuai, maka bisa check terlebih dulu terhadap Cable RG-58 atau Braket antenna , dan paling sering terjadi pada system Ground radialnya, bila tidak bisa di Match ulang di atas Unit.

Pastikan Equipment SWR anda bagus dan sesuai range frekuensi yang ditentukan , bila menggunakan type Diamond SX-600, pastikan pada switch sensor belakang menggunakan #2 atau pada freq 140 – 525 Mhz.

Penggunaan Dummy Load sangat diperlukan saat pemasangan radio di unit, hal ini digunakan untuk Compare Power radio, atau untuk mengetahui Losses power radio saat menggunakan Dummy Load dan saat menggunakan Antenna di Unit tersebut.

Hindari peng-Insatall-an kabel RG-58 berdekatan dengan Medan Magnit, seperti dengan Alternator Mobil, Dinamo ( klo ada ) , Flash Rotary ( yg jelek ) , Radio FM / Tape, hal ini akan mempengaruhi pada system Receive radio, juga kadang kala sering masuk di unit radio FM/Tape yang sedang menyala / On. Yang paling baik bila kabel antenna RG-58 di beri conduit / pelindung Flexible, ini sangat bermanfaat unt kelangsungan umur kabel dan agar tidak terjadi Kerusakan Kabel ( seperti kabel antenna bisa menjadi kaku / keras , ini juga mempengarui VSWR antenna ).

Diusahakan pada Braket antenna Ground dengan Inner di beri lem silicon agar bila terkena air atau saat hujan tidak terjadi short, yang bisa mengakibatkan tingginya VSWR dan penurunan Power Watt dan terjadi kerusakan pada radio ( karena adanya feed back power output radio ).

Baikla teman-teman Instrument dan teknisi, semoga ini bisa bermanfaat untuk menunjang Pekerjaan di Lapangan , dan untukme-minimize terjadi kerusakan radio yang ada di lapangan.

Semoga berhasil………

Thanks for JZ30TDF

Kamis, 19 Januari 2017

TEAMSPEAK COMMUNICATION SYSTEM

Teamspeak Comunication System is VoIP software designed with security in mind, featuring crystal clear voice quality, endless customization options, and scalabilty up to thousands of simultaneous users.






Semua pasti sudah pernah mendengar apa itu Teamspeak atau disingkat TS – kalau ingin tahu lebih jauh tentang TS silakan buka tautan di atas – yang sering dipergunakan oleh teman-teman RAPI sehingga dapat berkomunikasi 2 arah, antara android dengan radio VHF/HF.
Server Teamspeak 3 ini merupakan server pribadi Voice Multicomm Indonesia (VMI) milik Mas Romy – JZ30BTS, yang dengan sukarela dipersilakan untuk digunakan demi kepentingan penguatan jaringan komunikasi RAPI. Server ini dikelola oleh beberapa admin untuk memudahkan pengelolaannya. Private server ini juga menerima donasi yang tidak mengikat, dari berbagai pihak, demi kelancaran operasionalnya (syarat dan kondisi tercantum pada deskripsi server).

Untuk proses instalasi dan konfigurasi, silakan ikuti panduan konfigurasi Teamspeak 3 untuk Android berikut ini.
1.       Unduh dan instal aplikasi Teamspeak 3
Unduh Teamspeak 3 untuk Android
 di sini, selanjutnya instal seperti biasa. Jika anda mengalami kegagalan dalam proses instalasi, pastikan bahwa konfigurasi Android anda sudah memperbolehkan instalasi berkas .apk dari pihak ketiga. Pengaturan ini ada di Android anda.
~  Buka/jalankan aplikasi Teamspeak 3.
2.       Tambahkan New Bookmark.
3.       Isikan pada bagian Label: Misalnya: Teamspeak RAPI, Address: ts-roip.rapi.or.id, Nickname: call sign dan nama anda. Kemudian ketuk tombol Save.
4.      Bookmark dengan label Teamspeak RAPI sudah selesai dibuat. Untuk konek ke server Teamspeak RAPI ketuk label tersebut.
5.      Setelah melakukan setting pada aplikasi Teampseak, maka anda dapat bergabung pada salah satu room atau channel yang ada. Caranya ketuk dan tahan channel/room tersebut agak lama, sampai muncul tampilan Joint Channel. Pilih Room Indonesia #1 untuk bergabung dengan rekan rekan se Indonesia Raya
6.      Untuk berbicara, cukup tekan dan tahan tombol bergambar mic di bagian paling bawah tengah, seperti halnya menggunakan PTT pada HT; tekan untuk bicara dan lepas untuk mendengarkan. Jangan lupa pergunakan hansfree ....

Catatan:
Saat pertama kali terhubung ke server Teamspeak RAPI, anda tidak dapat langsung berbicara/TX, alias hanya bisa mendengarkan saja. Setelah tim admin memberikan hak bicara, barulah anda dapat berkomunikasi dengan rekan-rekan yang lain.

Namun bila kita menginginkan TS sebagai base station, kita bisa memasang aplikasi tersebut pada laptop atau komputer kita; agar lebih nyaman dalam berkomunikasi, siapkan juga headset. 
Silahkan unduh aplikasinya disini.

Sedikit berbeda dengan HP android yang menempatkan PTT pada sisi tengah bawah; bila kita menggunakan laptop, kita bisa seting / menentukan sendiri  tombol mana yang akan kita pakai sebagai PTT.

Untuk tombol PTT; lihat gambar diatas. Masuk ke menu Settings pilih Options dan ikuti petunjuk selanjutnya...

Semoga tutorial singkat ini membantu dan bermanfaat. Selamat berkomunikasi!
Silakan share/bagikan kepada rekan-rekan.


Untuk internet teleponi lainnya silahkan lihat disini

Minggu, 01 Januari 2017

MEMBANGUN REPEATER

 Pengantar

Radio Pancar Ulang (RPU) atau  lebih dikenal dengan nama Repeater adalah suatu perangkat komunikasi yang berguna untuk memperluas daerah jangkauan komunikasi antar peralatan komunikasi mobile semisal Handy Transceiver (HT) dari yang berjarak pendek hanya 2-3 kilometer menjadi puluhan kilometer.

RPU dibuat untuk mempermudah komunikasi antara beberapa orang atau banyak orang dalam komunitas bersangkutan yang berjarak beberapa kilometer hingga sampai puluhan kilometer hanya dengan menggunakan peralatan komunikasi HT yang digenggam atau RIG yang dipasang di kendaraan. Dengan demikian RPU sangat berguna sekali dalam kelancaran komunikasi antar anggota dalam komunitas tersebut.

RPU biasanya dipasang di tempat yang tinggi, sehingga diharapkan bisa menjangkau daerah yang lebih luas. RPU dapat dipasang di atas gedung bertingkat kalau di perkotaan, atau dapat juga dipasang di gunung-gunung yang masih terjangkau dengan listrik PLN. RPU dapat juga dipasang di pegunungan yang belum ada aliran listrik PLN. Sebagai sumber dayanya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dengan demikian RPU tetap dapat beroperasi. Namun, bila ingin RPU beroperasi 24 jam sehari & 7 hari seminggu, tidak ada istilah RPU mati listrik; RPU perlu dilengkapi dengan baterai / accu sebagai back up aliran listrik yang memadahi. Hanya saja penggunaan PLTS dan baterai back up akan menambah biaya operasional RPU itu sendiri, disamping itu PLTS masih mahal harganya.

Membangun RPU

Ilustrasi komunikasi dengan menggunakan Repeater / RPU seperti gambar dibawah.

Gambar 1: Ilustrasi Komunikasi dengan RPU

Dari gambar diatas terlihat bagaimana komunikasi terjalin antar anggota komunitas RPU tersebut.Ada yang mempergunakan HT, Base station dan kendaraan yang sedang bergerak.Masing-masing antar mereka bisa berkomunikasi walaupun jaraknya jauh dengan bantuan RPU.

Untuk membangun sebuah RPU dibutuhkan beberapa komponen pendukung, antara lain :
  1. Bagian Penerima / Receiver. Dapat berupa HT maupun RIG
  2. Bagian Pemancar / Transmiter. Dapat juga berupa HT maupun RIG
  3. Rangkaian otomatis yang disebut COR (Carrier Operated Relay)
  4. Filter untuk menghilangkan gangguan gelombang radio
  5. Antena untuk mentransmisikan frekuensi radio yang dikehendaki
  6. Kabel transmisi
  7. Power Supply
  8. Tower atau tiang antenna
Secara sederhana blok RPU radio komunikasi sbb:

Gambar 2: Bagan utama repeater

Sebelum merakit sebuah RPU, alangkah baiknya menentukan dulu frekuensi kerja dari RPU tersebut, baik Input (penerimanya) maupun Output (pemancarnya). Hal ini penting untuk menentukan perangkat yang dipakai.Disini termasuk juga pemilihan band VHF (136 ~ 174 MHz) atau UHF(400 ~480MHz). Penentuan frekuensi ini juga penting untuk menseting antena nantinya.
  1. Bagian penerima
Pada bagian penerima di RPU ini dapat menggunakan perangkat HT maupun RIG. Pemilihan ini didasarkan atas pengalaman bahwa perangkat yang dibutuhkan harus memiliki kepekaan (sensitifitas) dan selektifitas yang tinggi.
  1. Bagian Pemancar
Pada bagian pemancar di RPU  dapat meggunakan RIG maupun HT  Pemilihan perangkat ini didasarkan pada daya yang cukup memadahi untuk mencakup area jangkauan komunikasi yang diinginkan. Semisal, HT hanya mempunyai daya pancar 5 watt, sedangkan RIG mempunyai daya pancar 50 watt.

     3.      COR (Carrier Operated Relay)

COR merupakan satu perangkat penghubung yang penting dalam membangun sebuah RPU. COR berguna untuk menjembatani antara perangkat penerima dan pemancarnya. Secara otomatis suara yang diterima di bagian penerima akan diumpankan ke bagian pemancar.

4.      Filter (Cavity Filter)

Filter yang dimaksud disini adalah Cavity Filter, yang berguna untuk menyaring frekuensi yang diinginkan dan menekan atau menghilangkan frekuensi yang tidak diinginkan. Sehingga frekuensi-frekuensi yang diinginkan saja yang dapat melewati filter ini. Dengan kata lain filter ini disebut Band Pass Filter (BPF). Dengan pemasangan filter ini diharapkan frekuensi dari pemancar RPU tidak mengganggu sinyal penerimaan di bagian penerima RPU. Demikian pula halnya, sinyal-sinyal liar yang ada di udara tidak mengganggu sinyal penerimaan pada penerima RPU.

      5. Antena

Antena berfungsi sebagai perangkat untuk menerima dan memancarkan sinyal RPU. RPU yang sederhana tidak menggunakan duplexer, melainkan  menggunakan 2 buah antena untuk penerima dan untuk pemancarnya. Hal pokok yang harus diperhatikan dalam memilih antena adalah gain (penguatan) antena, model antena dan matching antena.
  1. Kabel Transmisi
Kabel transmisi adalah kabel yang digunakan untuk menyalurkan sinyal dari antena ke radio penerima, dan  sebaliknya menyalurkan sinyal radio dari perangkat pemancar ke antena. Kabel transmisi disini dapat menggunakan kabel RG8 yaitu kabel standar RF 50 Ohm yang sudah cukup untuk digunakan dalam membangun RPU.
  1. Power Supply
Power Supply adalah perangkat yang berfungsi menyediakan sumber daya untuk RPU. Yang perlu diperhatikan di power supply ini adalah tegangan dan arusnya, yang mumpuni untuk men-supply RPU. Biasanya dibutuhkan tegangan power supply 13,8V dengan arus 30A. Ini sudah cukup untuk membuat RPU bekerja dengan optimal.
  1. Tower atau Tiang Antena
Tower atau tiang antena sangat berperan penting dalam membangun RPU.Semakin tinggi antena dapat di tempatkan, maka semakin jauh juga jangkauan RPU nya. Semakin rendah antena maka jangkauan RPU juga akan semakin terbatas.
Dibutuhkan biaya yang besar jika RPU ditempatkan di perkotaan, karena membutuhkan tiang antena yang tinggi.Namun demikian tiang antena juga dapat ditempatkan di atas gedung bertingkat.

 Lain-Lain

Radio Pancar Ulang (RPU)  sangat berperan sekali dan sangat besar gunanya untuk berkomunikasi, terutama untuk koordinasi saat ada kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang. Komunikasi akan lebih lancar dan biaya yang murah, karena tidak membutuhkan pulsa sebagaimana jika menggunakan alat komunikasi lain semisal memakai Handphone (HP). Walaupun demikian menggunakan RPU tetap mempunyai kelemahan-kelemahan, antara lain jangkauan yang terbatas, masing-masing anggota harus membawa perangkat komunikasi genggam (HT) dengan frekuensi yang sama yang telah disepakati.

Permasalahan lain yang mungkin timbul adalah gangguan / sambaran petir atau gangguan alam lainnya, hal ini karena RPU harus ditempatkan di suatu tempat yang lebih tinggi dari bangunan atapun kondisi alam sekitarnya; sehingga RPU rawan terhadap gangguan petir maupun angin kencang. Maka untuk mengatasi hal ini, sistem RPU perlu dilengkapi dengan pengaman anti petir / penangkal petir dan pemasangan tiang antenna / tower harus kokoh.

Penting untuk kita bersama bahwa spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam terbatas yang dikuasai oleh negara. Penggunaan spektrum frekuensi radio wajib memiliki Izin Stasiun Radio serta harus sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.

Demikian sekilas tentang gambaran umum suatu repeater secara sederhana; namun demikian pernak – pernik, atau hal kecil lainnya juga tidak boleh dipandang remeh, karena efeknya bisa merugikan RPU yang kita bangun maupun diri kita sendiri. Misalnya penggunaan SWR meter, fan / kipas pendingin, relay sebagai otomatis bila PLN off, casing / box RPU, tiang antenna / triangle, kawat seling, berbagai macam konektor / jumper yang sesuai peruntukannya, bracket / penyangga baik bracket antenna maupun pesawat radio dan peralatan lainnya.