DIRGAHAYU INDONESIA-ku – Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Kita Kerja Nyata dan Kerja Bersama semoga Indonesia Makin Maju dan Sejahtera..... Mari kita wujudkan BEKASI BERSINAR (BERSIH, SEHAT, INOVATIF, AMAN DAN RELIGIUS)

Minggu, 01 Januari 2017

MEMBANGUN REPEATER

 Pengantar

Radio Pancar Ulang (RPU) atau  lebih dikenal dengan nama Repeater adalah suatu perangkat komunikasi yang berguna untuk memperluas daerah jangkauan komunikasi antar peralatan komunikasi mobile semisal Handy Transceiver (HT) dari yang berjarak pendek hanya 2-3 kilometer menjadi puluhan kilometer.

RPU dibuat untuk mempermudah komunikasi antara beberapa orang atau banyak orang dalam komunitas bersangkutan yang berjarak beberapa kilometer hingga sampai puluhan kilometer hanya dengan menggunakan peralatan komunikasi HT yang digenggam atau RIG yang dipasang di kendaraan. Dengan demikian RPU sangat berguna sekali dalam kelancaran komunikasi antar anggota dalam komunitas tersebut.

RPU biasanya dipasang di tempat yang tinggi, sehingga diharapkan bisa menjangkau daerah yang lebih luas. RPU dapat dipasang di atas gedung bertingkat kalau di perkotaan, atau dapat juga dipasang di gunung-gunung yang masih terjangkau dengan listrik PLN. RPU dapat juga dipasang di pegunungan yang belum ada aliran listrik PLN. Sebagai sumber dayanya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dengan demikian RPU tetap dapat beroperasi. Namun, bila ingin RPU beroperasi 24 jam sehari & 7 hari seminggu, tidak ada istilah RPU mati listrik; RPU perlu dilengkapi dengan baterai / accu sebagai back up aliran listrik yang memadahi. Hanya saja penggunaan PLTS dan baterai back up akan menambah biaya operasional RPU itu sendiri, disamping itu PLTS masih mahal harganya.

Membangun RPU

Ilustrasi komunikasi dengan menggunakan Repeater / RPU seperti gambar dibawah.

Gambar 1: Ilustrasi Komunikasi dengan RPU

Dari gambar diatas terlihat bagaimana komunikasi terjalin antar anggota komunitas RPU tersebut.Ada yang mempergunakan HT, Base station dan kendaraan yang sedang bergerak.Masing-masing antar mereka bisa berkomunikasi walaupun jaraknya jauh dengan bantuan RPU.

Untuk membangun sebuah RPU dibutuhkan beberapa komponen pendukung, antara lain :
  1. Bagian Penerima / Receiver. Dapat berupa HT maupun RIG
  2. Bagian Pemancar / Transmiter. Dapat juga berupa HT maupun RIG
  3. Rangkaian otomatis yang disebut COR (Carrier Operated Relay)
  4. Filter untuk menghilangkan gangguan gelombang radio
  5. Antena untuk mentransmisikan frekuensi radio yang dikehendaki
  6. Kabel transmisi
  7. Power Supply
  8. Tower atau tiang antenna
Secara sederhana blok RPU radio komunikasi sbb:

Gambar 2: Bagan utama repeater

Sebelum merakit sebuah RPU, alangkah baiknya menentukan dulu frekuensi kerja dari RPU tersebut, baik Input (penerimanya) maupun Output (pemancarnya). Hal ini penting untuk menentukan perangkat yang dipakai.Disini termasuk juga pemilihan band VHF (136 ~ 174 MHz) atau UHF(400 ~480MHz). Penentuan frekuensi ini juga penting untuk menseting antena nantinya.
  1. Bagian penerima
Pada bagian penerima di RPU ini dapat menggunakan perangkat HT maupun RIG. Pemilihan ini didasarkan atas pengalaman bahwa perangkat yang dibutuhkan harus memiliki kepekaan (sensitifitas) dan selektifitas yang tinggi.
  1. Bagian Pemancar
Pada bagian pemancar di RPU  dapat meggunakan RIG maupun HT  Pemilihan perangkat ini didasarkan pada daya yang cukup memadahi untuk mencakup area jangkauan komunikasi yang diinginkan. Semisal, HT hanya mempunyai daya pancar 5 watt, sedangkan RIG mempunyai daya pancar 50 watt.

     3.      COR (Carrier Operated Relay)

COR merupakan satu perangkat penghubung yang penting dalam membangun sebuah RPU. COR berguna untuk menjembatani antara perangkat penerima dan pemancarnya. Secara otomatis suara yang diterima di bagian penerima akan diumpankan ke bagian pemancar.

4.      Filter (Cavity Filter)

Filter yang dimaksud disini adalah Cavity Filter, yang berguna untuk menyaring frekuensi yang diinginkan dan menekan atau menghilangkan frekuensi yang tidak diinginkan. Sehingga frekuensi-frekuensi yang diinginkan saja yang dapat melewati filter ini. Dengan kata lain filter ini disebut Band Pass Filter (BPF). Dengan pemasangan filter ini diharapkan frekuensi dari pemancar RPU tidak mengganggu sinyal penerimaan di bagian penerima RPU. Demikian pula halnya, sinyal-sinyal liar yang ada di udara tidak mengganggu sinyal penerimaan pada penerima RPU.

      5. Antena

Antena berfungsi sebagai perangkat untuk menerima dan memancarkan sinyal RPU. RPU yang sederhana tidak menggunakan duplexer, melainkan  menggunakan 2 buah antena untuk penerima dan untuk pemancarnya. Hal pokok yang harus diperhatikan dalam memilih antena adalah gain (penguatan) antena, model antena dan matching antena.
  1. Kabel Transmisi
Kabel transmisi adalah kabel yang digunakan untuk menyalurkan sinyal dari antena ke radio penerima, dan  sebaliknya menyalurkan sinyal radio dari perangkat pemancar ke antena. Kabel transmisi disini dapat menggunakan kabel RG8 yaitu kabel standar RF 50 Ohm yang sudah cukup untuk digunakan dalam membangun RPU.
  1. Power Supply
Power Supply adalah perangkat yang berfungsi menyediakan sumber daya untuk RPU. Yang perlu diperhatikan di power supply ini adalah tegangan dan arusnya, yang mumpuni untuk men-supply RPU. Biasanya dibutuhkan tegangan power supply 13,8V dengan arus 30A. Ini sudah cukup untuk membuat RPU bekerja dengan optimal.
  1. Tower atau Tiang Antena
Tower atau tiang antena sangat berperan penting dalam membangun RPU.Semakin tinggi antena dapat di tempatkan, maka semakin jauh juga jangkauan RPU nya. Semakin rendah antena maka jangkauan RPU juga akan semakin terbatas.
Dibutuhkan biaya yang besar jika RPU ditempatkan di perkotaan, karena membutuhkan tiang antena yang tinggi.Namun demikian tiang antena juga dapat ditempatkan di atas gedung bertingkat.

 Lain-Lain

Radio Pancar Ulang (RPU)  sangat berperan sekali dan sangat besar gunanya untuk berkomunikasi, terutama untuk koordinasi saat ada kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang. Komunikasi akan lebih lancar dan biaya yang murah, karena tidak membutuhkan pulsa sebagaimana jika menggunakan alat komunikasi lain semisal memakai Handphone (HP). Walaupun demikian menggunakan RPU tetap mempunyai kelemahan-kelemahan, antara lain jangkauan yang terbatas, masing-masing anggota harus membawa perangkat komunikasi genggam (HT) dengan frekuensi yang sama yang telah disepakati.

Permasalahan lain yang mungkin timbul adalah gangguan / sambaran petir atau gangguan alam lainnya, hal ini karena RPU harus ditempatkan di suatu tempat yang lebih tinggi dari bangunan atapun kondisi alam sekitarnya; sehingga RPU rawan terhadap gangguan petir maupun angin kencang. Maka untuk mengatasi hal ini, sistem RPU perlu dilengkapi dengan pengaman anti petir / penangkal petir dan pemasangan tiang antenna / tower harus kokoh.

Penting untuk kita bersama bahwa spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam terbatas yang dikuasai oleh negara. Penggunaan spektrum frekuensi radio wajib memiliki Izin Stasiun Radio serta harus sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.

Demikian sekilas tentang gambaran umum suatu repeater secara sederhana; namun demikian pernak – pernik, atau hal kecil lainnya juga tidak boleh dipandang remeh, karena efeknya bisa merugikan RPU yang kita bangun maupun diri kita sendiri. Misalnya penggunaan SWR meter, fan / kipas pendingin, relay sebagai otomatis bila PLN off, casing / box RPU, tiang antenna / triangle, kawat seling, berbagai macam konektor / jumper yang sesuai peruntukannya, bracket / penyangga baik bracket antenna maupun pesawat radio dan peralatan lainnya.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar