Pengantar
Radio Pancar Ulang (RPU) atau lebih
dikenal dengan nama Repeater adalah suatu perangkat komunikasi yang berguna
untuk memperluas daerah jangkauan komunikasi antar peralatan komunikasi mobile
semisal Handy Transceiver (HT) dari yang berjarak pendek hanya 2-3 kilometer
menjadi puluhan kilometer.
RPU dibuat untuk mempermudah komunikasi antara beberapa orang atau banyak
orang dalam komunitas bersangkutan yang berjarak beberapa kilometer hingga
sampai puluhan kilometer hanya dengan menggunakan peralatan komunikasi HT yang
digenggam atau RIG yang dipasang di kendaraan. Dengan demikian RPU sangat
berguna sekali dalam kelancaran komunikasi antar anggota dalam komunitas
tersebut.
RPU biasanya dipasang di tempat yang tinggi, sehingga diharapkan bisa
menjangkau daerah yang lebih luas. RPU dapat dipasang di atas gedung bertingkat
kalau di perkotaan, atau dapat juga dipasang di gunung-gunung yang masih
terjangkau dengan listrik PLN. RPU dapat juga dipasang di pegunungan yang belum
ada aliran listrik PLN. Sebagai sumber dayanya menggunakan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS), dengan demikian RPU tetap dapat beroperasi. Namun, bila
ingin RPU beroperasi 24 jam sehari & 7 hari seminggu, tidak ada istilah RPU
mati listrik; RPU perlu dilengkapi dengan baterai / accu sebagai back up aliran
listrik yang memadahi. Hanya saja penggunaan PLTS dan baterai back up akan
menambah biaya operasional RPU itu sendiri, disamping itu PLTS masih mahal
harganya.
Membangun RPU
Ilustrasi komunikasi dengan menggunakan Repeater / RPU seperti gambar
dibawah.
Gambar 1: Ilustrasi Komunikasi dengan RPU
Dari gambar diatas terlihat bagaimana komunikasi terjalin antar anggota
komunitas RPU tersebut.Ada yang mempergunakan HT, Base station dan kendaraan
yang sedang bergerak.Masing-masing antar mereka bisa berkomunikasi walaupun
jaraknya jauh dengan bantuan RPU.
Untuk membangun sebuah RPU dibutuhkan beberapa komponen pendukung, antara
lain :
- Bagian Penerima
/ Receiver. Dapat berupa HT maupun RIG
- Bagian
Pemancar / Transmiter. Dapat juga berupa HT maupun RIG
- Rangkaian
otomatis yang disebut COR (Carrier Operated Relay)
- Filter untuk
menghilangkan gangguan gelombang radio
- Antena
untuk mentransmisikan frekuensi radio yang dikehendaki
- Kabel
transmisi
- Power
Supply
- Tower atau
tiang antenna
Secara
sederhana blok RPU radio komunikasi sbb:
Gambar
2: Bagan utama repeater
Sebelum merakit sebuah RPU, alangkah baiknya menentukan dulu frekuensi kerja
dari RPU tersebut, baik Input (penerimanya) maupun Output (pemancarnya). Hal
ini penting untuk menentukan perangkat yang dipakai.Disini termasuk juga
pemilihan band VHF (136 ~ 174 MHz) atau UHF(400 ~480MHz). Penentuan frekuensi
ini juga penting untuk menseting antena nantinya.
- Bagian penerima
Pada bagian penerima di RPU ini dapat menggunakan perangkat HT maupun RIG. Pemilihan
ini didasarkan atas pengalaman bahwa perangkat yang dibutuhkan harus memiliki
kepekaan (sensitifitas) dan selektifitas yang tinggi.
- Bagian Pemancar
Pada bagian pemancar di RPU dapat meggunakan RIG maupun HT
Pemilihan perangkat ini didasarkan pada daya yang cukup memadahi untuk
mencakup area jangkauan komunikasi yang diinginkan. Semisal, HT hanya mempunyai
daya pancar 5 watt, sedangkan RIG mempunyai daya pancar 50 watt.
3. COR
(Carrier Operated Relay)
COR merupakan satu perangkat penghubung yang penting dalam membangun sebuah
RPU. COR berguna untuk menjembatani antara perangkat penerima dan pemancarnya. Secara
otomatis suara yang diterima di bagian penerima akan diumpankan ke bagian
pemancar.
4. Filter
(Cavity Filter)
Filter yang dimaksud disini adalah Cavity Filter, yang berguna untuk
menyaring frekuensi yang diinginkan dan menekan atau menghilangkan frekuensi
yang tidak diinginkan. Sehingga frekuensi-frekuensi yang diinginkan saja yang
dapat melewati filter ini. Dengan kata lain filter ini disebut Band Pass Filter
(BPF). Dengan pemasangan filter ini diharapkan frekuensi dari pemancar RPU
tidak mengganggu sinyal penerimaan di bagian penerima RPU. Demikian pula halnya,
sinyal-sinyal liar yang ada di udara tidak mengganggu sinyal penerimaan pada
penerima RPU.
5.
Antena
Antena berfungsi sebagai perangkat untuk menerima dan memancarkan sinyal
RPU. RPU yang sederhana tidak menggunakan duplexer, melainkan menggunakan 2 buah antena untuk penerima dan
untuk pemancarnya. Hal pokok yang harus diperhatikan dalam memilih antena adalah
gain (penguatan) antena, model antena dan matching antena.
- Kabel Transmisi
Kabel transmisi adalah kabel yang digunakan untuk menyalurkan sinyal dari
antena ke radio penerima, dan sebaliknya
menyalurkan sinyal radio dari perangkat pemancar ke antena. Kabel transmisi
disini dapat menggunakan kabel RG8 yaitu kabel standar RF 50 Ohm yang sudah
cukup untuk digunakan dalam membangun RPU.
- Power Supply
Power Supply adalah perangkat yang berfungsi menyediakan sumber daya untuk
RPU. Yang perlu diperhatikan di power supply ini adalah tegangan dan arusnya,
yang mumpuni untuk men-supply RPU. Biasanya dibutuhkan tegangan power supply
13,8V dengan arus 30A. Ini sudah cukup untuk membuat RPU bekerja dengan optimal.
- Tower atau Tiang Antena
Tower atau tiang antena sangat berperan penting dalam membangun RPU.Semakin tinggi
antena dapat di tempatkan, maka semakin jauh juga jangkauan RPU nya. Semakin
rendah antena maka jangkauan RPU juga akan semakin terbatas.
Dibutuhkan biaya yang besar jika RPU ditempatkan di perkotaan, karena
membutuhkan tiang antena yang tinggi.Namun demikian tiang antena juga dapat
ditempatkan di atas gedung bertingkat.
Lain-Lain
Radio Pancar Ulang (RPU) sangat
berperan sekali dan sangat besar gunanya untuk berkomunikasi, terutama untuk
koordinasi saat ada kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang. Komunikasi
akan lebih lancar dan biaya yang murah, karena tidak membutuhkan pulsa
sebagaimana jika menggunakan alat komunikasi lain semisal memakai Handphone
(HP). Walaupun demikian menggunakan RPU tetap mempunyai kelemahan-kelemahan,
antara lain jangkauan yang terbatas, masing-masing anggota harus membawa
perangkat komunikasi genggam (HT) dengan frekuensi yang sama yang telah
disepakati.
Permasalahan lain yang mungkin timbul adalah gangguan / sambaran petir atau
gangguan alam lainnya, hal ini karena RPU harus ditempatkan di suatu tempat
yang lebih tinggi dari bangunan atapun kondisi alam sekitarnya; sehingga RPU
rawan terhadap gangguan petir maupun angin kencang. Maka untuk mengatasi hal
ini, sistem RPU perlu dilengkapi dengan pengaman anti petir / penangkal petir
dan pemasangan tiang antenna / tower harus kokoh.
Penting untuk kita bersama bahwa s
pektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam terbatas yang dikuasai oleh
negara. Penggunaan spektrum frekuensi radio wajib memiliki Izin Stasiun Radio serta
harus sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.
Demikian sekilas tentang gambaran umum suatu repeater secara sederhana;
namun demikian pernak – pernik, atau hal kecil lainnya juga tidak boleh
dipandang remeh, karena efeknya bisa merugikan RPU yang kita bangun maupun diri
kita sendiri. Misalnya penggunaan SWR meter, fan / kipas pendingin, relay
sebagai otomatis bila PLN off, casing / box RPU, tiang antenna / triangle,
kawat seling, berbagai macam konektor / jumper yang sesuai peruntukannya,
bracket / penyangga baik bracket antenna maupun pesawat radio dan peralatan
lainnya.