Berikut
ini tips-tips yang harus kita lakukan pada saat terjadi gempa untuk
meminimalisir terjadinya resiko cedera maupun kematian.
Jika gempa bumi menguncang secara
tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun
anda berada.
Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat.
Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan
keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan
benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah
terjadinya kebakaran. Di Indonesia, rata-rata kompor gas yang digunakan adalah
LPG yang dapat dengan mudah terdispersi dengan udara, beda dengan gas alam yang
akan tetap berada di atas permukaan tanah. Oleh karena itu, jika terjadi
kebocoran gas akibat gempa, segera upayakan untuk membuka semua pintu, jendela
agar gas dapat keluar dari rumah dan tidak memicu kebakaran.
Usahakan memiliki tempat khusus
untuk menyimpan senter, obat-obatan, selimut, persediaan air minum untuk minimal
2-3 hari, atau benda-benda lain yang sekiranya diperlukan pada saat kondisi
darurat. Usahakan pula agar semua anggota keluarga mengetahui tempat khusus ini
agar semua orang mudah menjangkaunya.
Upayakan pula di dalam rumah
memiliki radio komunikasi portabel macam walkie talkie atau HT, karena
berdasarkan pengalaman di negara2 rawan gempa semisal Jepang, maupun pengalaman
saat terjadi gempa di Padang kemaren, infrastruktur komunikasi seluler/telepon
mati total, sehingga satu-satunya yang bisa digunakan adalah alat komunikasi
yang menggunakan gelombang radio.
Di
sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja,
lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah
berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan
berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari
benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa
muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda
dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
Di gedung, mall, bioskop, dan lantai
dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau
korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam. Apabila
sering berada di lokasi-lokasi seperti ini, kenali dan hafalkan titik-titik
kumpul dan jalur emergency exit agar anda dapat dengan mudah menyelematkan diri
jika terjadi kondisi darurat.
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi
gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada
di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah,
lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi
manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada
tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara
mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah
mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan.
Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda
akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol
terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil
anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika
harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari
atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya
datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami
tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak
orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari
rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka
bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di
sekitar anda.
Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi,
masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali
setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang
benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau
polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas. Anda juga
dapat memanfaatkan radio komunikasi macam HT untuk mendengarkan siaran/broadcast
komunikasi pihak yang berwajib lewat frekuensi tertentu. Tapi harus diingat,
frekuensi ini terbatas untuk komunikasi pihak berwajib, anda tidak boleh ikut
berpartisipasi di dalamnya, cukup mendengarkan saja.
Berikut ini adalah cara orang Jepang
menyelamatkan diri dari gempa, yang tentu saja patut kita tiru karena seperti
kita ketahui, Jepang adalah negara yang paling sering mengalami bencana gempa
bumi:
1.
Masyarakat Jepang rajin melakukan
pelatihan bencana. Di dekat pintu, mereka mempersiapkan ransel yang berisi air
botolan, makanan kering atau makanan kalengan, obat-obatan P3K, uang tunai,
pakaian kering, radio, senter, dan beberapa baterai pengganti. Masyarakat bisa
menambahkan suplemen, kacamata, obat-obatan khusus, atau makanan bayi dalam tas
khusus mereka. Alat-alat penyelamatan gempa bahkan dijual di supermarket.
2.
Pelatihan menghadapi bencana
dilakukan secara rutin, bahkan dijadikan mata pelajaran khusus di
sekolah-sekolah dasar.
3.
Kekayaan Jepang sebagian
diinvestsasikan untuk membangun gedung dan infrastruktur tahan gempa. Mahal
memang, tapi menurut ahli, kebijakan ini terbukti telah menyelamatkan ribuan
jiwa.
4.
Pemerintah daerah atau pemerintah
lokal dilatih secara khusus untuk mengumumkan terjadinya bencana dan melakukan
evakuasi secara cepat. Mereka juga dilatih untuk mendistribusikan makanan dan
selimut di tempat-tempat penampungan.
5.
Masyarakat Jepang tahu mereka harus
melindungi kepala dengan meja yang kuat, agar tidak kejatuhan benda-benda
keras. Lalu, di bawah lindungan meja, itu, dengan cepat mereka mematikan aliran
gas, dan memastikan pintu tetap terbuka untuk mengurangi resiko terjebak di
antara reruntuhan.
6.
Penduduk Jepang dianjurkan menyimpan
sepatu di bawah tempat tidur dan sepeda di halaman. Sepatu untuk mengamankan
kaki dari pecahan kaca. Sedangkan sepeda adalah alat transportasi yang paling
tepat saat gempa.
7.
Masyarakat Jepang mengaktifkan
peringatan gempa di telepon genggamnya. Anak-anak di sekolah memiliki pelindung
kepala tahan api di mejanya masing-masing. Tak hanya itu, simulator gempa
canggih juga digunakan untuk membiasakan anak-anak dengan getaran gempa.
8.
Pemerintah Jepang memastikan pusat
energi nuklir dan kereta listrik akan mati secara otomatis ketika bumi bergetar
dalam batas tertentu.
A. Upaya penanggulangan sebelum terjadi gempa:
1. Mengetahui
pintu-pintu keluar masuk untuk keadaan darurat.
2. Barang/benda
yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh dan stabil terhadap
guncangan.
3. Pipa
saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak bocor dan tertutup baik saat
tidak digunakan untuk mencegah bencana pengiring gempa seperti kebakaran dan
gangguan sanitasi.
4. Kabel-kabel
listrik ditata rapi untuk menghindari hubungan singkat akibat guncangan dan
dipastikan sekering berfungsi dengan baik.
B. Upaya
penanggulangan saat terjadi gempa:
1. Jika
berada di dalam bangunan: usahakan tetap tenang dan tidak panic, gunakan pintu
dan tangga darurat untuk keluar dan jangan menggunakan lift atau elevator,
jangan berlindung di bawah jembatan, jalan laying, ataupun benda-benda yang
menggantung tapi berlindunglah di bawah meja yang kokoh, dan jangan dulu masuk
bangunan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama.
2. Jika
berada di luar bangunan: carilah tanah lapang, jangan berlindung di bawah pohon
atau di tempat dekat tiang/gardu listrik, dan jika getaran gempa kuat, ambillah
posisi duduk daripada berdiri.
3. Jika
sedang mengemudikan kendaraan; hentikan perjalanan dan segera menepi, jangan
memberhentikan kendaraan di atas jembatan, jalan laying, atau persimpangan
jalan, dan jangan segera melanjutkan perjalanan sebelum dipastikan tidak
terjadi gempa susulan selang beberapa lama.
C. Upaya
penanggulangan setelah terjadi gempa:
1. Periksa
diri Anda dan orang di sekeliling Anda apakah baik-baik saja atau mengalami
luka-lukaa.
2. Jika
terdapat korban yang mengalami luka-luka, gunakan kotak P3K sebagai pertolongan
pertama dan segera bawa ke Puskesmas/rumah sakit terdekat.
3. Nyalakan
radio atau televisi untuk mengetahui informasi dari instansi pemerintah.
4. Jika
getaran gempa cukup kuat, dirikanlah untuk sementara tenda-tenda darurat di
halaman atau tanah lapang untuk menghindari gempa susulan.
5. Periksa
keadaan rumah dan sekeliling rumah Anda, jika terdapat puing-puing segera
dibersihkan.
Semoga informasi ini dapat
menambah wawasan kita sehingga kita bisa menyiapkan diri saat bencana itu
datang.
Namun terlepas dari itu semua, Allah adalah yang berkehendak
dan berkuasa atas umatNya, jika maut sudah menyapa, tiada seorangpun yang bisa
menghindarinya, berdoa dan berpasrah diri kepada Allah Yang Maha Segalanya.
Subhanallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar