Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan
atau pengobatan terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai
pencegahan terhadap suatu kecelakaan(accident), terutama dalam
kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis bawahi bahwa situasi dalam
berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan kita tentang pengobatan,
namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan terhadap
korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam materi ini
kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, maka kita dituntut kreatif
dan mampu menguasai setiap keadaan.
a. Prinsip Dasar
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan
darurat tersebut diantaranya:
1. Pastikan Anda bukan
menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang
bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa
dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara
pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan.
Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung
lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan
dipahami oleh seluruh anggota.
3. Biasakan membuat cataan
tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban,
tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat
rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
b. Sistematika
Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban
kecelakaan adalah :
1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan
tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang
mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan
diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih
mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan
berikutnya.
Pentingnya menjauhkan
dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang
akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat
memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan
perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan
secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3. Perhatikan
pernafasan dan denyut jantung korban.
Bila
pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
4.Pendarahan.
Pendarahan yang keluar
pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan
menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat
kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun
juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka
memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5. Perhatikan
tanda-tanda shock.
Korban-korban
ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang
lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan
telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara
ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak
muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami
cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam
posisi setengah duduk.
6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh
dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera
yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban
dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu
pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam
mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan
perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau
muntahan.
7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah dilakukan
pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan,
puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah
sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan
keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang
berkompeten.
IV. KASUS-KASUS
KECELAKAAN ATAU GANGGUAN DALAM KEGIATAN ALAM TERBUKA
Berikut adalah kasus-kasus kecelakaan atau gangguan yang
sering terjadi dalam kegiatan di alam terbuka berikut gejala dan penanganannya:
a. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya
kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak
mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.
Gejala
·
Perasaan limbung
·
Pandangan
berkunang-kunang
·
Telinga berdenging
·
Nafas tidak teratur
·
Muka pucat
·
Biji mata melebar
·
Lemas
·
Keringat dingin
·
Menguap berlebihan
·
Tak respon (beberapa
menit)
·
Denyut nadi lambat
Penanganan
1.
Baringkan korban dalam
posisi terlentang
2.
Tinggikan tungkai
melebihi tinggi jantung
3.
Longgarkan pakaian
yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4.
Beri udara segar
5.
Periksa kemungkinan
cedera lain
6.
Selimuti korban
7.
Korban diistirahatkan
beberapa saat
8. Bila tak segera sadar
>> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke
instansi kesehatan
b. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh
mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang
dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya
disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang
minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas
atau aktivitas yang terlalu berlebihan.
Gejala dan tanda dehidrasi
Dehidrasi ringan
·
Defisit cairan 5% dari
berat badan
·
Penderita merasa haus
·
Denyut nadi lebih dari 90x/menit
Dehidrasi sedang
·
Defisit cairan antara
5-10% dari berat badan
·
Nadi lebih dari
90x/menit
·
Nadi lemah
·
Sangat haus
Dehidrasi berat
·
Defisit cairan lebih dari 10% dari berat
badan
·
Hipotensi
·
Mata cekung
·
Nadi sangat lemah,
sampai tak terasa
·
Kejang-kejang
Penanganan
1.
Mengganti cairan yang
hilang dan mengatasi shock
2.
mengganti elektrolit
yang lemah
3.
Mengenal dan mengatasi
komplikasi yang ada
4.
Memberantas
penyebabnya
5.
Rutinlah minum jangan
tunggu haus
c. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran
pernafasan.
Gejala
·
Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik
nafas
·
Terdengar suara nafas
tambahan
·
Otot Bantu nafas
terlihat menonjol (dileher)
·
Irama nafas tidak
teratur
·
Terjadinya perubahan
warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
·
Kesadaran menurun
(gelisah/meracau)
Penanganan
1.
Tenangkan korban
2. Bawa ketempat yang luas
dan sejuk
3.
Posisikan ½ duduk
4.
Atur nafas
5.
Beri oksigen (bantu)
bila diperlukan
d. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit
kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.
Gejala
·
Kepala terasa
nyeri/berdenyut
·
Kehilangan
keseimbangan tubuh
·
Lemas
Penanganan
1.
Istirahatkan korban
2.
Beri minuman hangat
3.
beri obat bila perlu
4.
Tangani sesuai
penyebab
e. Maag/Mual yaitu gangguan lambung/saluran
pencernaan.
Gejala
·
Perut terasa
nyeri/mual
·
Berkeringat dingin
·
Lemas
Penanganan
1.
Istirahatkan korban
dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
2.
Beri minuman hangat
(teh/kopi)
3.
Jangan beri makan
terlalu cepat
f. Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang
disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan
pada jantung.
Gejala
·
Nyeri di dada
· Penderita memegangi dada
sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk
·
Kadang sampai tidak
merespon terhadap suara
·
Denyut nadi tak
teraba/lemah
·
Gangguan nafas
·
Mual, muntah, perasaan
tidak enak di lambung
·
Kepala terasa ringan
·
Lemas
·
Kulit berubah
pucat/kebiruan
·
Keringat berlebihan
Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit
jantung. Hal itu bisa terjadi
karena gangguan pencernaan, stress, tegang.
Penanganan
1.
Tenangkan korban
2.
Istirahatkan
3.
Posisi ½ duduk
4. Buka jalan pernafasan dan
atur nafas
5. Longgarkan pakaian dan
barang barang yang mengikat pada badan
6. Jangan beri makan/minum
terlebih dahulu
7. Jangan biarkan korban
sendirian (harus ada orang lain didekatnya)
f. Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang
dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari
perhatian.
Gejala
·
Seolah-olah hilang
kesadaran
·
Sikapnya berlebihan
(meraung-raung, berguling-guling di tanah)
· Tidak dapat
bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas
Penanganan
1.
Tenangkan korban
2.
Pisahkan dari
keramaian
3.
Letakkan di tempat
yang tenang
4.
Awasi
g. Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di
dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.
Gejala
· Dari lubang hidung keluar
darah dan terasa nyeri
· Korban sulit bernafas
dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
·
Kadang disertai pusing
Penanganan
1. Bawa korban ke tempat
sejuk/nyaman
2.
Tenangkan korban
3. Korban diminta menunduk
sambil menekan cuping hidung
4.
Diminta bernafas lewat
mulut
5.
Bersihkan hidung luar
dari darah
6.
Buka setiap 5/10
menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama
h. Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi
berlebihan.
Gejala
·
Nyeri pada otot
·
Kadang disertai
bengkak
Penanganan
1.
Istirahatkan
2.
Posisi nyaman
3.
Relaksasi
4.
Pijat berlawanan arah
dengan kontraksi
i. Memar yaitu pendarahan yang terdi di lapisan
bawah kulit akibat dari benturan keras.
Gejala
·
Warna kebiruan/merah
pada kulit
·
Nyeri jika di tekan
·
Kadang disertai
bengkak
Penanganan
1.
Kompres dingin
2.
Balut tekan
3.
Tinggikan bagian luka
J. Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada
persendian biasanya disertai kram.
Gejala
·
Bengkak
·
Nyeri bila tekan
·
Kebiruan/merah pada
derah luka
·
Sendi terkunci
·
Ada perubahan bentuk
pada sendi
Penanganan
1.
Korban diposisikan
nyaman
2.
Kompres es/dingin
3. Balut tekan dengan ikatan
8 untuk mengurangi pergerakan
4.
Tinggikan bagian tubuh
yang luka
k. Luka yaitu suatu keadaan terputusnya
kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.
Gejala
·
Terbukanya kulit
·
Pendarahan
·
Rasa nyeri
Penanganan
1.
Bersihkan luka dengan
antiseptic (alcohol/boorwater)
2. Tutup luka dengan kasa
steril/plester
3. Balut tekan (jika
pendarahannya besar)
4. Jika hanya lecet, biarkan
terbuka untuk proses pengeringan luka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
1. Ketika memeriksa luka:
adakah benda asing, bila ada:
·
Keluarkan tanpa
menyinggung luka
·
Kasa/balut steril
(jangan dengan kapas atau kain berbulu)
·
Evakuasi korban ke
pusat kesehatan
2.
Bekuan darah: bila sudah
ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup.Bekuan tidak
boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.
l. Pendarahan yaitu keluarnya darah dari
saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Penghentian darah
dengan cara
1. Tenaga/mekanik, misal
menekan, mengikat, menjahit dll
2. Fisika.:
·
Bila dikompres dingin
akan mengecil dan mengurangi pendarahan
· Bila dengan panas akan
terjadinya penjedalan dan mengurangi
3. Kimia: Obat-obatan
4. Biokimia: vitamin K
5. Elektrik: diahermik
m. Patah Tulang/fraktur yaitu rusaknya jaringan
tulang, secara keseluruhan maupun sebagian
Gejala
·
Perubahan bentuk
·
Nyeri bila ditekan dan
kaku
·
Bengkak
·
Terdengar/terasa
(korban) derikan tulang yang retak/patah
·
Ada memar (jika
tertutup)
·
Terjadi pendarahan
(jika terbuka)
Jenisnya:
·
Terbuka (terlihat
jaringan luka)
·
Tertutup
Penanganan
Tenangkan korban jika sadar
Untuk patah tulang
tertutup
Periksa : Gerakan
(apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat)
Sensasi (respon nyeri)
Sirkulasi (peredaran darah)
1.
Ukur bidai disisi yang
sehat
2. Pasang kain pengikat
bidai melalui sela-sela tubuh bawah
3.
Pasang bantalan
didaerah patah tulang
4. Pasang
bidai meliputi 2 sendi disamping luka
5.
Ikat bidai
6.
Periksa GSS
(diatas)
Untuk patah tulang terbuka
1.Buat pembalut cincin
untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat
2.Tutup tulang dengan
kasa steril, plastik, pembalut cincin
3.Ikat dengan ikatan V
4.Untuk selanjutnya
ditangani seperti pada patah tulang tertutup
Tujuan Pembidaian
1.
Mencegah pergeseran
tulang yang patah
2. memberikan istirahat pada
anggota badan yang patah
3.
mengurangi rasa sakit
4.
Mempercepat
penyembuhan
n. Luka Bakar yaitu luka yangterjadi akibat
sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas,
listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)
Penanganan
1.
Matikan api dengan
memutuskan suplai oksigen
2.
Perhatikan keadaan
umum penderita
3.
Pendinginan
·
Membuka pakaian
penderita/korban
·
Merendam dalam air
atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres
air
1.
Mencegah infeksi
· Luka ditutup dengan
perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
·
Penderita dikerudungi
kain putih
· Luka jangan diberi zat
yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll
2.
Pemberian
sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama
3.
Bila luka bakar luas penderita diKuasakan
4.
Transportasi kefasilitasan yang lebih
lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa
dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan.
5.
Khusus untuk luka bakar daerah wajah,
posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.
o. Hipotermia yaitu suhu tubuh menurun karena
lingkungan yang dingin
Gejala
·
Menggigil/gemetar
·
Perasaan melayang
·
Nafas cepat, nadi
lambat
·
Pandangan terganggu
· Reaksi manik mata
terhadap rangsangan cahaya lambat
Penanganan
1.
Bawa korban ketempat
hangat
2.
Jaga jalan nafas tetap
lancar
3.
Beri minuman hangat
dan selimut
4.
Jaga agar tetap sadar
5.
Setelah keluar dari
ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)
p. Keracunan
makanan atau minuman
Gejala
·
Mual, muntah
·
Keringat dingin
·
Wajah pucat/kebiruan
Penanganan
1. Bawa ke tempat teduh dan
segar
2.
Korban diminta muntah
3.
Diberi norit
4.
Istirahatkan
5. Jangan diberi air minum
sampai kondisinya lebih baik
q. Gigitan binatang gigitan binatang dan sengatan,
biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari
lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang
terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada
umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan Pertamanya adalah:
· Cucilah bagian yang
tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
· Bila pendarahan, segera
dirawat dan kemudian dibalut
Ada beberapa jenis
binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam
terbuka, diantaranya:
1. Gigitan Ular
Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita/korban
tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan ambillah
sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun ular terbagi menjadi
3, yaitu:
1. Hematotoksin (keracunan dalam)
2. Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem
saraf)
3. Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada
korban)
Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan,
penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap
penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata-rata
penderita biasanya takut mati.
Penanganan untuk Pertolongan Pertama:
1. Telentangkan atau
baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.
2. Tenangkan penderita, agar
penjalaran bisa ular tidak semakin cepat
3. Cegah penyebaran bias
penderita dari daerah gigitan
·
Torniquet di bagian proximal daerah gigitan
pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak
menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan
setiap 15 menit selama + 30 detik
·
Letakkan daerah
gigitan dari tubuh
·
Berikan kompres es
·
Usahakan penderita
setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk menghilangkan
rasa nyeri
4.
Perawatan luka
· Hindari kontak luka
dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas
· Zat anestetik disuntikkan
sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini dibantu dengan
pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut
sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan (selama tidak ada luka di mulut).
5.
Bila memungkinkan,
berikan suntikan anti bisa (antifenin)
6.
Perbaikan sirkulasi
darah
·
Kopi pahit pekat
·
Kafein nabenzoat 0,5
gr im/iv
·
Bila perlu diberikan
pula vasakonstriktor
7.
Obat-obatan lain
·
Ats
·
Toksoid tetanus 1 ml
·
Antibiotic misalnya:
PS 4:1
2. Gigitan Lipan
Ciri-ciri
1.
Ada sepasang luka
bekas gigitan
2. Sekitar luka bengkak,
rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5
jam
Penanganan
1.
Kompres dengan yang
dingin dan cuci dengan obat antiseptik
2.
Beri obat pelawan rasa
sakit, bila gelisah bawa ke paramedik
3.
Gigitan Lintah dan Pacet
Ciri-ciri
1. Pembengkakan, gatal dan
kemerah-merahan (lintah)
Penanganan
1.
Lepaskan lintah/pacet
dengan bantuan air tembakau/air garam
2. Bila ada tanda-tanda
reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal
4.
Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya
Biasanya sengatan ini
kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan
pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat
menyakiti.
Perhatian:
·
Dalam hal sengatan
lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau
pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh.Cobalah
mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah
samping
·
Balutlah bagian yang
tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.
V. EVAKUASI KORBAN
Adalah salah satu
tahapan dalam Pertolongan Pertama yaitu untuk memindahkan korban ke lingkungan
yng aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
Prinsip Evakuasi
1.
Dilakukan jika mutlak
perlu
2. Menggunakan teknik yang
baik dan benar
3. Penolong harus memiliki
kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk
menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian
Alat Pengangutan
Dalam melaksanakan
proses evakusi korban ada beberapa cara atau alat bantu, namun hal tersebut
sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi (medan, kondisi korban
ketersediaan alat). Ada dua macam alat pengangkutan, yaitu:
1. Manusia
Manusia sebagai
pengangkutnya langsung. Peranan dan jumlah pengangkut mempengaruhi cara angkut
yang dilaksanakan.
Bila
satu orang maka penderita dapat:
·
Dipondong : untuk
korban ringan dan anak-anak
·
Digendong : untuk
korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang
· Dipapah : untuk korban
tanpa luka di bahu atas
·
Dipanggul/digendong
·
Merayap posisi miring
Bila dua orang maka
penderita dapat:
Maka pengangkutnya
tergantung cidera penderita tersebut dan diterapkan bila korban tak perlu
diangkut berbaring dan tidak boleh untuk mengangkut korban patah tulang leher
atau tulang punggung.
· Dipondong : tangan lepas
dan tangan berpegangan
·
Model membawa balok
·
Model membawa kereta
2. Alat bantu
·
Tandu permanen
·
Tandu darurat
· Kain keras/ponco/jaket
lengan panjang
·
Tali/webbing
Persiapan
Yang perlu
diperhatikan:
1. Kondisi korban memungkinkan untuk dipindah atau
tidak berdasarkan penilaian kondisi dari: keadaan respirasi, pendarahan, luka,
patah tulang dan gangguan persendian
2. Menyiapkan personil untuk pengawasan pasien selama
proses evakuasi
3. Menentukan lintasan
evakusi serta tahu arah dan tempat akhir korban diangkut
4. Memilih alat
5. Selama pengangkutan jangan ada bagian tuhuh yang berjuntai
atau badan penderita yang tidak daolam posisi benar
VI. FARMAKOLOGI
Farmakologi adalah
pengetahuan mengenai obat-obatan. Yang dibahas disini hanya sekedar obat-obatan
standar yang sering dibutuhkan dalam Kegiatan Alam Terbuka.
NO
|
Nama
Obat
|
Kegunaan
|
1
|
CTM
|
Alergi, obat tidur
|
2
|
Betadine
|
Antiseptik
|
3
|
Povidone Iodine
|
Antiseptik
|
4
|
Neo Napacyne
|
Asma, sesak nafas
|
5
|
Asma soho
|
Asma,sesak nafas
|
6
|
Konidin
|
Batuk
|
7
|
Oralit
|
Dehidrasi
|
8
|
Entrostop
|
Diare
|
9
|
Demacolin
|
Flu, batuk
|
10
|
Norit
|
Keracunan
|
11
|
Antasida doen
|
Maag
|
12
|
Gestamag
|
Maag
|
13
|
Kina
|
Malaria
|
14
|
Oxycan
|
Memberi tambahan oksigen murni
|
15
|
Damaben
|
Mual
|
16
|
Feminax
|
Nyeri haid
|
17
|
Spasmal
|
Nyeri haid
|
18
|
Counterpain
|
Pegal linu
|
19
|
Alkohol 70%
|
Pembersih luka/antiseptic
|
20
|
Rivanol
|
Pembersih luka/antiseptic
|
21
|
Chloroetil (obat semprot luar)
|
Pengurang rasa sakit
|
22
|
Pendix
|
Pengurang rasa sakit
|
23
|
Antalgin
|
Pengurang rasa sakit, pusing
|
24
|
Paracetamol
|
Penurun panas
|
25
|
Papaverin
|
Sakit perut
|
26
|
Vitamin C
|
Sariawan
|
27
|
Dexametason
|
Sesak nafas
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar