Dalam keadaan darurat/bencana operator radio yang sedang menjalankan tugas Bankom ( baca : Bantuan Komunikasi ) dituntut untuk terampil dalam mempergunakan alat komunikasi, dalam hal ini adalah HT ( Handy Transciever ) yang diupayakan digunakan dengan se-efisien dan se-efektif mungkin.
Untuk itulah ada hal-hal yang perlu diperhatikan bagi para operator dalam melaksanakan tugas Bankom darurat/bencana, yaitu :
Utamakan
Keselamatan Diri
Selama melaksanakan tugas Bankom darurat/bencana, sebagai operator jagalah kesehatan dan utamakan keselamatan diri Anda dengan cara
beristirahat cukup dan menjaga asupan makanan / minuman dalam batas konsumsi
minimal sesuai kebutuhan Anda. Anda tidak bisa menolong orang lain, Apa bila
kondisi kesehatan Anda tidak memadai.
Spesifikasi
Radio
HT ( Handy Transciever ) adalah alat komunikasi yang selalu
digunakan dalam tugas Bankom darurat/bencana, Akan lebih baik lagi apabila Anda
menggunakan HT yang tahan benturan, tahan air ( waterproof ), atau bahkan tahan
jika ditenggelamkan ( submersible ). Ada juga HT jenis tertentu yang apabila
jatuh ke air akan terapung. Apabila HT Anda belum tahan air ( waterproof ),
siapkan cadangan plastik zip ganda –dapat dibeli di supermarket atau toko
computer-- untuk melindungi HT, baterai cadangan, dompet, dan arloji, apabila
terpaksa harus mencebur ke air.
Frekuensi
Harus Bersih
Frekuensi untuk kegiatan tugas Bankon darurat/bencana harus diupayakan
dalam keadaan bersih dari gangguan, dan hanya digunakan untuk informasi yang
penting dan darurat. Apabila tidak ada informasi penting dan darurat akan lebih
baik bila stand by atau monitor saja,
namun harus selalu siap jika sewaktu-waktu dipanggil.
Antena HT
Anda cukup menggunakan antena
standart (1/4 lambda) apabila komunikasi melalui fasilitas repeater/Radio Pancar Ulang,
namun dalam kondisi darurat/bencana repeater/Radio Pancar Ulang terpaksa mati
karena kerusakan atau ketiadaan listrik, HT ( Handy Transciever ) yang Anda gunakan hanya bermanfaat
untuk komunikasi poin to poin dengan
jarak jangkauan pendek antara 2-3 KM, itu pun harus dengan antena teleskopik 5/8 lambda, panjang kurang lebih 0,9 – 1,2 M.
Baterai
Baterai adalah hal paling penting dalam melaksanakan tugas Bankom darurat/bencana, karena listrik dalam keadaan terjadi bencana biasanya padam, padahal tanpa listrik alat komunikasi base station tidak ada artinya. Fungsinya akan digantikan oleh HT sebagai alat komunikasi cadangan dalam keadaan darurat.
Anda harus
menyiapkan atau menggunakan battery case
yang bisa diisi dengan battery biasa; kemudian siapkanlah juga cadangan battery alkaline dalam jumlah cukup
untuk komunikasi aktif selama 3 hari. Mengapa memilih battery alkaline?Karena
battery alkaline lebih lama tahan disimpan, dan lebih tahan lama ketika
digunakan. Akan lebih baik apabila juga menyiapkan battery rechargable cadangan yang sudah terisi penuh, namun battery case dan batteryalkaline
lebih praktis karena baterai dapat dipinjamkan atau diberikan ke sesama
relawan.
Hemat
Baterai
Dalam situasi darurat/bencana sedapat mungkin Anda tidak berharap kepada listrik, maka harus menggunakan sumber daya seefisien mungkin, caranya antara lain dengan menaikkan antena setinggi mungkin, atau mencari tempat yang lebih tinggi untuk mencapai jarak jangkauan yang lebih jauh, lebih baik memonitor frekuensi yang memiliki signal besar daripada menaikkan power radio, usahakan tidak membuka penuh squelch dan membesarkan volume audio yang memaksa HT Anda mengkonsumsi daya baterai lebih banyak; usahakan meminimalisir transmit kecuali untuk berita yang sangat penting dan darurat yang menyangkut keselamatan jiwa.
Power
Berkomunikasi pada keadaan
darurat/bencana seorang operator radio harus pandai-pandai mensiasati keadaan
darurat yang dialami. Umumnya operator akan mengoperasikan perangkat
komunikasinya dengan jenis HT ( Handy Transciever ) yang hanya menggunakan
power transmit yang lemah ( low power ), hal tersebut disebabkan karena tidak
adanya pasokan listrik.
Me-relay
Berita Darurat
Kondisi darurat/bencana menuntut para operator radio terampil dalam mendayagunakan apa yang ada. Dikarenakan base station lumpuh, repeater padam, cara efektif untuk penyapaian berita darurat adalah dengan cara me-relay berita, yaitu : dengan cara mencatat berita, sumber berita, penanggung jawab berita, pe-relay berita dengan lengkap, kemudian meneruskan berita secara verbatim ( apa adanya, huruf demi huruf, tanpa interpretasi ) meskipun Anda tidak terlalu memahami makna berita tersebut, Hal tersebut penting sekali, mengingat mungkin Anda tidak tahu arti pesan dalam suatu berita, misalnya berita dengan istilah medis atau sandi polisi/intelijen, yang apabila Anda interpretasikan justru akan menyimpangkan arti berita tersebut.
Hindari
Berita Tidak Jelas
Seorang operator radio dilarang menyampaikan
berita yang bersumber tidak jelas seperti :katanya,
yang saya dengar, kalau tidak salah dengar tarkandung arti berita yang
simpang-siur tanpa kepastian. Adalah tugas operator radio untuk membantu
menghentikan berita yang tidak jelas tersebut. Apabila seorang operator radio hendak menyampaikan berita penting dan darurat dapat menghentikan pembicaraan
pada frekuensi dengan isyarat break atau
interupsi guna mendapatkan perhatian
dari Net Control Station dengan
menyebutkan call sign dan lokasi/posisi, dan kemudian menyampaikan berita secara singkat dan jelas.
Teguh Dan Kesatria
Seorang operator radio dalam menyampaikan berita harus tabah, teguh, tenang, tidak panik ataupun menimbulkan kepanikan bagi yang lain dan kemudian menyampaikan berita secara singkat dan jelas. Menyebutkan call sign dan posisi/lokasi dalam menyampaikan berita.
Dalam kondisi dan situasi darurat marabahaya, penyelamatan jiwa manusia dan harta benda; operator radio komunikasi haruslah mengecamkan hal-hal seperti ini. Silahkan Lihat disini.
Dalam kondisi dan situasi darurat marabahaya, penyelamatan jiwa manusia dan harta benda; operator radio komunikasi haruslah mengecamkan hal-hal seperti ini. Silahkan Lihat disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar